Makassar, Inilah.ID – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menanggapi fenomena Citayam Fashion Week. Diketahui saat ini menular ke berbagai daerah hingga Makassar, Sulawesi Selatan.
Parade busana tersebut mulai digandrungi warga Makassar usai viralnya Citayam Fashion Week belakangan ini. Di Makassar, mereka mengambil lokasi di kawasan Center Poin of Indonesia (CPI) Jl Metro Tanjung Bunga.
Dia mengatakan, aksi fashion jalanan tersebut patut diapresiasi. Hal itu disampaikan saat kunjungan kerja di Makassar belum lama ini.
“Bagus itu, kreatifitas anak muda tidak boleh dibatasi. Justru pemerintah wajib menberikan ruang,” ujar Muhadjir
Dia mengakui, Citayam Fashion Week menjadi wadah berekspresi bagi anak muda. Ia menilai, fenomena seperti itu bisa saja berlalu dengan cepat lantaran anak muda mudah bosan terhadap tren.
Lebih lanjut, Muhadjir berpesan jangan sampai aksi mereka menimbulkan keributan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Diketahui, CPI Fashion Week diikuti oleh sekelompok masyarakat dari berbagai komunitas datang dengan busana nyentrik ala fashion show. Mereka berlenggak-lenggok mempertontonkan busana dan atribut yang dikenakan.
Salah satu inisator dari CPI Fashion Week Inces Tari mengatakan, mereka memang sengaja meniru Citayam Fashion Week agar bisa ikut viral.
Menurutnya, ala-ala fashion show ini membawa keberuntungan bagi mereka. Di samping menyalurkan bakat dan minat, mereka juga sekaligus bisa mempromosikan diri agar mendapat endorse dari banyak kalangan.
“Kita bisa sekalian endorse di sini, jadi bukan hanya buat ala-ala fashion show, tapi sebenarnya kita juga kerja dengan endorse-endorse yang masuk,” ucapnya.
Bahkan, mulanya Inces Tari mengaku, ingin menggunakan jalan Sudirman sebagai pusat fashion show. Tetapi mengingat ramainya arus lalu lintas di jalan tersebut, ia bersama teman komunitasnya sepakat show di CPI.
“Kita coba di CPI karena di sini memang banyak orang yang jalan-jalan kaki, bukan jalanan utama, kalau di Jl Sudirman susah,” ujarnya.