Makassar, Inilah.ID – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar, Muhyiddin mengatakan fokus menuntaskan masalah anak putus sekolah. Caranya dengan mendata para anak, terutama yang tinggal di lorong-lorong.
“Pendataan anak di lorong-lorong itu kami fokuskan yang tidak sekolah. Nanti kami sinkronkan datanya dengan Dinsos. Kami turun langsung di semua lorong,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (3/8/2023).
Selain mendata, lanjut Muhyiddin, Disdik Makassar juga memiliki program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang akan menampung anak-anak putus sekolah.
“Setiap lorong nanti akan dibuat ruang belajar (semacam PKBM) khusus anak tidak sekolah. Nanti tetap ada ijazahnya, kami ikutkan paket A untuk sekolah dasar (SD),” jelasnya.
Muhyiddin menegaskan bahwa semua anak harus sekolah. Apabila ditemukan anak yang masih usia sekolah tetapi tidak melanjutkan pendidikan, maka akan ditarik masuk ke sekolah formal.
Untuk program Seribu Beasiswa Anak Lorong, ia mengaku, Disdik Makassar akan berkolaborasi dengan pihak swasta. Dalam hal ini termasuk kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Program Seribu Beasiswa Anak Lorong dari Disdik Makassar sendiri hanya disiapkan untuk 200 anak dengan pembagian masing-masing 100 anak SD dan 100 anak sekolah menengah pertama (SMP).
“Anggaran kami kan 100 untuk SD dan 100 untuk SMP. Jadi untuk program ini nanti kami berkolaborasi dengan swasta. Data ini akan dikoordinasikan dengan Baznas bahwa ada sekian anak yang butuh beasiswa,” ujar Muhyiddin.