OJK Launching Program Ekosistem Keuangan Inklusif Desa Wisata Kassi, Kabupaten Jeneponto

oleh
oleh

Jeneponto, inilahmedia.id – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan launching program Ekosistem Keuangan Inklusif Di Desa Wisata Kassi Kabupaten Jeneponto.

Tujuannya untuk mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa melalui pengembangan Desa, serta mewujudkan pemerataan pemahaman maupun penggunaan produk/layanan keuangan khususnya bagi masyarakat di wilayah pedesaan.

Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman melalui sambutannya menyampaikan bahwa sejak dimulainya inkubasi EKI terdapat penambahan penggunaan produk/layanan keuangan berupa penyaluran kredit sebanyak Rp3,7 miliar kepada 40 orang pelaku UMKM, dana pihak ketiga sebesar Rp565 juta oleh 150 orang nasabah, pembentukan QRIS sebanyak 39 merchant, Pembentukan Agen Bank Sulselbar sebanyak 1 orang, serta pembukaan tabungan Haji sebanyak 28 orang di Desa Kassi Kabupaten Jeneponto.

“Kegiatan terlaksana melalui sinergitas OJK bersama TPAKD Provinsi Kabupaten Jeneponto dan PT BPD Sulselbar,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Selasa (19/11/2024).

Sementara Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H.; menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan program Ekosistem Keuangan Inklusif yang telah dilaksanakan oleh OJK Provisi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dalam rangka meningkatkan Literasi dan inklusi keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Desa wisata Kassi.

Ditempat yang sama Penjabat Bupati Jeneponto, Junaedi. B, S.Sos.,M.H. pun menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kantor OJK Sulsel Sulbar dan seluruh pihak yang telah menyukseskan program Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa Kassi Kabupaten Jeneponto dan menekankan pentingnya program tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa, khususnya melalui pengembangan UMKM Desa.

Kedepan program EKI ini akan dilanjutkan pada tahun 2025 dengan memilih desa lainnya. Desa dimaksud tidak hanya terbatas pada desa wisata, namun juga menyasar pada desa dengan potensi sektor usaha produktif unggulan lainnya.