OJK: Sulsel Jadi Provinsi Nomor 7 dengan Investor Pasar Modal Terbanyak

oleh
oleh
media gathering yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Goodfields Makassar, Kamis, 8 Juli 2024

Makassar, inilahmedia.id – Sulawesi Selatan menjadi provinsi nomor tujuh dengan jumlah investor pasar modal terbanyak di Indonesia.

Seperti terungkap dalam media gathering yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Goodfields Makassar, Kamis, 8 Juli 2024. Kegiatan mengangkat tema Melek Keuangan: Strategi Investasi Cerdas dan Menghindari Investasi Ilegal.

Kegiatan juga diisi dengan diskusi ekonomi yang menghadirkan beberapa pembicara, yaitu Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal OJK, Antonius Hari P. M., Analis Eksekutif Kelompok Spesialis Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Irhamsah, serta Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Jefrey Hendrik.

Diskusi ini dipandu oleh senior journalist, Andi Suruji. Kegiatan diawali pembahasan mengebai peningkatan signifikan dalam penghimpunan dana di Pasar Modal Indonesia sepanjang tahun 2024.

Hingga 2 Agustus 2024, tercatat sebanyak 228 emiten baru telah masuk ke pasar modal dengan total nilai emisi mencapai Rp4,4 triliun.  Dalam hal pertumbuhan jumlah investor, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menunjukkan performa yang cukup menjanjikan.

Hingga pertengahan tahun 2024, jumlah investor di Sulsel mencapai 367.613 orang, menjadikannya sebagai provinsi dengan jumlah investor terbanyak ketujuh secara nasional. Pencapaian ini mencerminkan peningkatan literasi keuangan dan minat masyarakat Sulsel terhadap investasi di pasar modal.

Posisi Sulsel yang berada di peringkat ketujuh ini mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap pasar modal, yang semakin didorong oleh berbagai program edukasi dan inklusi keuangan yang dijalankan oleh OJK bersama para pemangku kepentingan di daerah.

Dengan semakin bertumbuhnya jumlah investor, diharapkan pasar modal di Sulsel dan secara nasional dapat terus berkembang, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Penghimpunan dana yang terus meningkat serta bertambahnya jumlah investor menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia berada dalam kondisi yang sehat dan berpotensi terus berkembang di masa depan. Hal ini tentunya menjadi sinyal positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan, khususnya dalam mendukung pertumbuhan industri dan sektor usaha lainnya.

OJK juga melaporkan penanganan investasi ilegal dan pinjaman online, daftar entitas yang telah dihentikan oleh Satgas Pasti dari tahun 2017 hingga 31 Juli 2024 sebanyak 9.889, terdiri dari investasi ilegal 1.367, pinjol ilegal 8.271 dan gadai ilegal 251. Adapun nilai kerugian akibat investasi ilegal sebanyak Rp138,674 triliun.

Untuk pemblokiran aplikasi, link, konten 1.591, pemblokiran rekening bank 185 dan pemblokiran kontak baik telepon dan WA sebanyak 801.

Sementara Kepala Bidang Komunikasi dan Humas Kominfo-SP Pemprov Sulsel, Fitra yang ikut hadir memberi apresiasi atas inisiatif berharga ini dengan melibatkan media, termasuk mengundang humas pemerintah daerah.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menggelar media gathering. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen OJK dalam membangun komunikasi yang lebih baik dengan para pemangku kepentingan, termasuk media,” kata Fitra yang juga turut hadir.

Dia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan literasi keuangan dan membantu masyarakat membuat keputusan investasi yang bijak serta terhindar dari investasi ilegal.

“Informasi dan data terbaru juga didapatkan dari narasumber. Sehingga informasi seputar industri keuangan dapat tersampaikan dengan lebih efektif dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat di Sulawesi Selatan,” sebutnya.