Makassar, Inilah.ID – Penghasilan badut jalanan di Kota Makassar sangat menggiurkan.
Dalam sehari, bisa mengantongi hingga Rp200 ribu. Sehingga jika dikalkulasikan, mereka bisa mengantongi Rp6 juta per bulan.
Seperti diungkap Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Makassar, Andi Eldi saat dikonfirmasi belum lama ini. Dia mengatakan, itu berdasarkan keterangan yang diterima saat mereka terjaring penertiban.
“Dia bisa dapat sampai Rp200 ribu,” ungkapnya.
Dia menerangkan Dinsos telah menahan sekitar 50 badut di sejumlah titik perempatan jalan dalam lima bulan terakhir.
Pihaknya membenarkan, banyak keterlibatan anak-anak di bawah umur yang ditemukan saat razia berlangsung.
“Kita tahan, kita sita kostumnya, harapannya supaya mereka tidak kembali lagi,” imbuh Eldi.
Mereka umumnya merupakan warga Makassar, kendati beberapa yang ditemukan juga ada yang berasal dari luar daerah.
Adapula temuan badut yang tak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) saat dirazia.
Dia mengakui cukup kesulitan dalam menindaki mereka, sebab keberadaannya tetap saja menjamur meski sudah berkali-kali ditahan.
“Padahal dulu awalnya hanya ada beberapa, nah sekarang hampir bisa ditemui di mana-mana,” sambungnya.
Sementara pantauan, keberadaan badut jalanan semakin menjamur di perempatan jalan Makassar. Diiringi lagu yang diputar menggunakan pengeras suara portabel, pengamen ini berjoget dengan lincahnya.
Namun di balik kostum yang bertemakan sejumlah tokoh kartun dan animasi yang imut dan lucu, terdapat sisi gelap dimana anak-anak masih marak dipekerjakan.
Anak-anak yang selayaknya mengecap pendidikan dan menikmati masa bermain, namun mereka masih harus banting tulang untuk mendapatkan cuan.
Ini terpantau di perempatan Jl Sungai Saddang dan Jl Veteran. Harian Fajar menemukan dalam gerombolan pengamen badut ini terlihat masih ada beberapa anak usia belia yang ikut berjoget di perempatan.
Di titik lain misalnya, di Jl Masjid Raya perempatan antara pertemuan Jl Bandang dan Jl Veteran Utara, juga terpantau aktifitas mereka ramai ditemukan.
Cukup sulit menemukan anak yang ingin berbicara, ditemui di salah satu titik Jl Veteran, salah seorang anak, Aldi (samaran) mengaku diajak oleh tetangganya yang juga menyediakan kostum tersebut untuknya.
Dia kerap diberikan puluhan ribu perhari olehnya, setelah seharian berjoget di lampu merah. Saat berjoget seharian, dia mampu menghasilkan hingga ratusan ribu. Sayangnya uang itu disetorkan ke pemilik kostum.
“Kadang sampai ratusan ribu,” imbuh Aldi.
Meski gerah dan berat saat digunakan, dia mengaku sudah cukup terbiasa dengan kostum yang dia gunakan.
“Biasami yek,” imbuhnya singkat.