Program Makan Bergizi Gratis di Makassar Dapat Pujian Aktivis Perempuan

oleh
oleh

Makassar, inilahmedia.id – Wacana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah memasuki pekan ke dua sejak dilakukan serentak di Indonesia pada 6 Januari 2025.

Di Makassar, banyak siswa yang mengeluhkan menu makanan yang kurang diminati oleh siswa dan kurang bervariatif.

Plh Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Nielma Palamba memberikan menyarankan agar menu makanan program MBG dapat bervariatif. Hal ini memberikan apresiasi mendalam serta dukungan penuh bagi Pemerhati Perempuan dan Anak, Hj. Asyifa.

Menu makanan lokal Makassar dapat menjadi sajian menu untuk siswa. Apalagi, Makassar sangat terkenal dengan tagline Makassar Kota Makassar Enak yang memiliki segudang kuliner yang bisa dinikmati untuk semua kalangan.

Selain tokoh nasional pemerhati perempuan dan wong cilik, dikenal Bunda Syifa,” Sesuai dengan kearifan lokal karena kita Makassar Makan Enak. Sangat menjadikan percontohan untuk daerah dengan citarasa kuliner Indonesia,”kata Bunda Syifa, saat dikonfirmasi Rabu, 15 Januari 2025.

Dimana menu ikan, coto meskipun mungkin sedikit daging, supaya anak-anak bisa merasakan menu khas Makassar, Pallumara, Pallucellla.

Terpisah Dinas Pendidikan Kota Makassar sejauh ini telah melakukan identifikasi terhadap siswa yang mungkin alergi terhadap makanan tertentu seperti telur dan ikan. Data ini akan digunakan untuk menyusun menu khusus bagi siswa yang memiliki alergi.

Selain itu, mereka juga mengidentifikasi siswa yang tidak makan sayur. Ada juga anak-anak yang tidak kebagian susu.

“Sejauh ini belum ada keluhan. Tapi kita juga identifikasi misalnya ada tidak elergi telur, ikan dan seterusnya. Kita data. sehingga nanti ditersendirikan. Kemudian anak-anak yang tidak makan sayur. Kita tanya orang tuanya kenapa. Kami minta suruh anaknya biasakan makan sayur dengan variatif. karena ada tidak makan sayur. Masih ada yang tidak ada susu. Tapi ada yang sudah ada,” jelas Nielma.

Kata Nielma, kedepan evaluasi akan mencakup penilaian apakah berat badan dan tinggi badan siswa bertambah serta peningkatan tingkat intelejensi mereka.

Selain itu, faktor kesehatan seperti pencegahan stunting juga akan menjadi indikator keberhasilan program ini.

Kedepan akan dievaluasi apakah berat badan bertambah, tinggi badan bertambah dan tingkat intelejensianya jangan sekedar kenyang tapi kesehatan juga. Ada stunting kah itu jadi indikator keberhasilan.