Dinsos Makassar Ungkap Penghasilan Badut Jalanan, Sehari Capai Rp1 Juta Lebih

oleh
oleh

Makassar, Inilah.ID – Pemerintah melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar gencar melakukan penertiban di jalanan.

Sasarannya para PMKS, termasuk manusia silver dan badut jalanan. Hasil interogasi yang terjaring mengungkap fakta adanya potensi penghasilan para PMKS hingga jutaan rupiah perbulan. Bahkan bisa mengalahkan gaji seorang pegawai.

Plt Kepala Dinsos Makassar, Armin Paera mengatakan penghasilannya bisa mencapai Rp8 juta hingga Rp15 juta. Mereka kerap terlihat beraktivitas di beberapa titik jalanan.

“Itu 87 ribu dalam waktu 2 jam,” katanya belum lama ini.

Jumlah ini disebutnya fluktuatif, nilai 87 ribu yang diperoleh dalam dua jam itu, kata dia kemungkinan karena pada saat itu jalan tengah padat dan banyak yang memberi.

Jika pemberi ini bisa konsisten, dalam 12 jam saja, para PMKS ini bisa menghasilkan uang sebesar Rp1.044.000. Atau dalam sebulannya bisa mencapai Rp31,3 juta.

Itupun terpantau aktifitas PMKS ini masih berkeliaran hingga dini hari. Apalagi momen jelang Ramadan ini kecenderungan orang memberi justru naik berkalilipat.

Armin melanjutkan, penjaringan PMKS Makassar ini juga sudah jadi kali ketiga dalam operasi khusus jelang Ramadhan, total sudah ada sebanyak 81 PMKS yang telah dijaring pihaknya sejauh ini.

Jumlah ini terus bertambah seiring dengan masifnya penertiban di sejumlah titik.

Sedangkan pihaknya juga telah menyiagakan sebanyak sembilan titik penindakan anjal yang tersebar di jalan-jalan protokol dan strategis di Makassar.

“Ada sebanyak sembilan posko, itu di sembilan titik. Dan sudah tiga kali kita turun,” tegas Armin Paera kepada Inilah.ID

Sementara itu Plt Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Suhartini juga mengakui pendapatan dari PMKS ini cukup besar nilainya.

Dia mengatakan dalam penjaringan beberapa waktu lalu, dua manusia silver yang dijaring tersebut langsung diamankan ke rumahnya. Satu di antaranya merupakan penghuni di salah satu Rusunawa Makassar.

Sedangkan satu lainnya adalah warga Lampung, hanya saja pihaknya kesulitan dalam mengembalikan warga ini ke daerahnya sebab yang bersangkutan sama sekali tak memiliki identitas.

Dia mengatakan tengah berupaya berkomunikasi dengan Dinsos Lampung untuk pemulangannya.

“Sampai hari ini (untuk penghuni rusunawa) belum ada konfirmasi lanjutan dari wilayahnya, apa sebenarnya masalahnya sehingga anak tersebut turun,” jelasnya.

Selain manusia silver pihaknya juga banyak menjaring badut jalanan, pun rencana akan dilakukan pemusnahan terhadap kostum mereka, total ada sekitar 80-an baju mereka yang sudah disita pihaknya. Hanya saja ini masih menunggu instruksi lebih lanjut.

Kemudian untuk mitigasi, pihaknya juga suda menggelar sosialisasi ke sejumlah titik, khususnya Perda Anjal dan Fatwa MUI, terkait larangan memberikan uang ke mereka.

Pihaknya juga sudah membuat video khusus di video tron milik Pemkot di Jl Urip kompleks perkantoran Pemkot Makassar dan DPRD Makassar.

Menurutnya ini memang butuh sosialisasi yang masif termasuk hingga ke Media.

“Seandainya ada anggaran yang besar, kita maunya juga masuk ke TV, radio dan media lain,” jelasnya.