Makassar, Inilah.ID – Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar mengajukan anggaran sebesar Rp108,1 milliar pada tahun 2023 mendatang untuk merehabilitasi sekolah.
Kepala Disdik Muhyiddin mengatakan total paket fisik yang akan diajukan tersebut ada sebanyak 94 paket. Kemudian untuk SMP ada sebanyak 35 sekolah dengan pagu anggaran Rp34,6 milliar.
“Itu terdiri dari sekolah dasar sebanyak 58 paket, anggarannya Rp37,3 milliar,” tutur Muhyiddin.
Selanjutnya disusul paket fisik untuk pembangunan paud sebanyak 6 paket dengan total pagu anggaran yang diajukan sebesar Rp36,2 milliar.
Muhyiddin mengatakan paket-paket ini telah terpetakan, dengan sejumlah pengerjaan fisik, yang terdiri dari penambahan ruang kelas baru, rehabilitasi gedung sekolah, penambahan ruang kelas baru.
“Kemudian ada pembangunan perpustakaan, pembangunan sarana, prasarana dan utilitas, hingga pembangunan laboratorium,” sambung Muhyiddin.
Muhyiddin mengatakan, sejumlah proyek prestisius tahun mendatang alan ikut dibangun oleh pemerintah kota Makassar.
Diantaranya pembangunan sekolah paud terintegrasi, program ini telah masuk dalam rencana tender dini Pemkot Makassar.
“Ada lima paud negeri yang rencana akan kita bangun di lima kecamatan, itu adalah program strategis Pak Wali,” jelasnya.
Desainnya sendiri kata dia diklaim telah dikantongi, dan rencana akan masuk lelang tender pada akhir Desember ini.
“Perencanannya sudah kita masukkan pada tahun ini pada APBD Pokok 2022,” sambungnya.
Sementara itu, sejumlah sekolah dilaporkan mengalami kerusakan namum belum masuk radar untuk direhabilitasi Pemkot Makassar.
SMP Kera-Kera misalnya, SMP yang terletak di Kecamatan Tamalanrea sempat dikeluhkan telah mengalami kerusakan.
“Dinding dilapokan telah rapuh, plafon mengalami kerusakan dan atap kelas mulai rapuh,” imbuh Kepala Sekolah SMP Kera-Kera, Zarkyah Thahir belum lama ini.
Dia mengatakan sekolah tersebut seyogianya baru saja direhabilitasi oleh pemerintah kota Makassar pada tahun 2020 lalu. Namun tak berselang lama kondisi kembali mengalami kerusakan.
Dia berharap rehabilitasi kembali bisa dianggarkan pada tahun 2023 mendatang.
Dia menjelaskan kenyamanan proses belajar mengajar kata dia sudah sulit dirasakan oleh para siswa dan guru.
“Itu termasuk ruang kelas IV dan V kadang kalau dilihat itu siswa takut,” ujarnya.